Rabu, 11 November 2020

HUT ke-75 PGRI dan HGN Tahun 2020 Tingkat Kab. Tangerang


Persatuan Guru Republik Indonesia yang sebelum proklamasi kemerdekaan dikumandangkan bernama Persatuan Guru Hindia Belanda, aktif dan terus berupaya mengangkat martabat Bangsa Indonesia dari keterpurukan. Kiprah para guru jauh sebelum Indonesia merdeka, tepatnya pada tahun 1912 yang pada saat itu namanya masih Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB) menyusun sebuah tatanan pendidikan secara sistematis. Di tengah pergolakan penjajahan tanah air oleh bangsa Belanda, para guru tak gentar dan tetap bersemangat memerangi kebodohan dengan kemampuan yang mereka miliki pada saat itu. 

Pada tahun 1932 nama Persatuan Guru Hindia Belanda dirasa kurang repsentatif dengan perjuangan rakyat Indonesia. Maka dengan kesadaran tinggi dan kebulatan tekad, nama organisasi yang menaungi para guru itu diganti menjadi Persatuan Guru Indonesia. Kata “Indonesia” sangat tidak diinginkan oleh penjajah, karena pada saat itu, kata “Indonesia” menjadi ancaman yang sangat serius bagi maksud jahat mereka, bahkan kata “Indonesia” mampu menguatkan dan mengobarkan semangat juang seluruh rakyat. Akan tetapi para guru tidak bergeming dengan segala macam akibat dari semangatnya, mereka tetap mengumandangkan kesatuan mereka, yaitu Persatuan Guru Indonesia (PGI). 

Pada tahun 1945, tepat tanggal 25 November, di Surakarta – Solo, diadakanlah Kongres para guru yang pertama. Tepat seratus hari proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan, nama organisasi Persatuan Guru Indonesia (PGI) diganti menjadi Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI). Para guru mengakui kedaulatan penuh kemerdekaan melalui deklarasi kemerdekaan yang dibacakan oleh Pounding father. PGRI lahir dari rahim proklamasi kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 

Sebagai penghormatan kepada guru dan PGRI, Pemerintah Republik Indonesia melalui Keputusan Presiden Nomor 78 Tahun 1994 menetapkan tanggal 25 November, hari kelahiran PGRI, sebagai Hari Guru Nasional, yang kemudian dimantapkan melalui Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Sejak tahun 1994 setiap tanggal 25 November diperingati sebagai Hari Guru Nasional dan Hari Ulang tahun PGRI secara bersama-sama. 

Pada tanggal 25 November 2020 ini PGRI genap berusia 75 tahun. Usia yang cukup matang dan dewasa bagi sebuah organisasi. Selama kurun waktu tersebut, berbagai perjuangan dihasilkan oleh PGRI terkait peningkatan kesejahteraan guru, perlidungan dan advokasi, peningkatan kompetensi, dukungan pengembangan karier, penyelesaian masalah guru dan pendidikan, melakukan kerja sama dengan pihak terkait sebagai wujud kolaborasi, dan kegiatan kemanusiaan. Perjuangan tersebut sebagai komitmen PGRI terhadap peningkatan mutu dan pelayanan pendidikan menuju SDM Unggul, Indonesia Maju. 

Persatuan Guru Republik Indonesia Kab. Tangerang merupakan repsentasi kepentingan pendidikan bangsa Indoensia di wilayah Kab. Tangerang. Kiprahnya sebagai mitra pemerintah daerah, terus berupaya meningkatkan mutu pendidikan dengan terus meningatkan profesinalisme, dan melindungi guru. Komunikasi aktif terus dibangun secara berkesinambungan, dan formulasi pembelajaran sebagai bentuk inovasi para guru terus dikembangkan. 

Peringatan HUT Ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini adalah momentum kebangkitan para guru untuk menjadi guru yang lebih profesional dalam menghadapi tantangan yang cukup berat di masa pandemi dan sekaligus tantangan di era revolusi industri 4.0. Semoga di HUT ke-75 PGRI dan Hari Guru Nasional tahun ini memberikan motivasi dan inspirasi begitu pentingnya soliditas dan solidaritas guru dalam membesarkan marwah PGRI sebagai organisasi profesi.

·         Tema kegiatan

 “Kreatifitas dan Dedikasi Guru Menuju Tangerang Gemilang”

·         Tujuan 

  1. Meningkatkan kreatifitas dan dedikasi guru dalam menjalankan tugas profesionalnya dalam  mempersiapkan sumber daya manusia sebagai basis terwujudnya generasi emas Indonesia tahun 2045.
  2. Memperkokoh solidaritas dan kesetiakawanan anggota serta meningkatkan kepercayaan masyarakat dan anggota kepada PGRI, sebagai organisasi profesi guru di Indonesia.
  3. Mendorong kepedulian pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat akan pentingnya kedudukan dan peran strategis guru dalam membangun pendidikan karakter bangsa yang cerdas, kompetitif, dan bermartabat.
  4. Media membangun cinta tanah air dan memperkuat Negara Kesatuan Republik Indonesia

·         Jenis kegiatan

  1.          Pengibaran seribu bendera
  2.          Lomba Menulis 
  3.          Webinar pendidikan